Penjelasan Ilmiah Fenomena Dicubit Setan
BacaBece.com - Pernahkan anda mendengar fenomena dicubit setan? Fenomena ini sering kali dikaitkan dengan hal mistis karena sebabnya yang memang belum diketahui. Apa sih Dicubit Setan itu? Hal ini sering disebut oleh warga ketika tangan atau bagian tubuh lainnya secara tiba-tiba menjadi memar tanpa sebab. Tapi tahukah anda, bahwa sebenarnya hal ini bisa menjadi indikasi adanya penyakit lho.. yuk kita cari tahu penjelasan ilmiahnya!
Penjelasan Ilmiah
Menurut sebagian orang yang belum tahu, mereka menyebut luka lebam ini akibat di cubit setan. Segelintir orang bahkan mengaitkan kondisi ini dengan masalah klenik. “Padahal, bercak biru ini bisa dijelaskan secara medis. Bukan karena dicubit setan,” kata Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM, ahli penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Dalam dunia medis, bercak biru tanpa sebab ini dikenal sebagai purpura simplex. Bercak biru ini adalah penggumpalan darah akibat pecahnya dinding pembuluh darah. Biasanya ditemukan pada tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria. “Biasanya tiba-tiba muncul dan tidak disertai rasa sakit,” ujar Prof. Zubairi
Penyebab Dicubit Setan
1. Stress dan Kelelahan
Purpura Simplex merupakan salah satu dampak dari stress dan kelelahan. Konon, memar tanpa nyeri yang datang tiba-tiba juga dapat dusebabkan oleh kedua hal tersebut.
2. Efek Obat
Beberapa jenis obat pengencer darah, memang memiliki efek meningkatkan pendarahan. Sehingga muncul bercak kebiruan seperti memar, yang tidak menimbulkan sakit. Obat jenis ini, seperti Aspirin, prasugrel, dll.
3. Kekurangan Trombosit
Trombosit yang turun dapat ditandai dengan bercak kebiruan di permukaan kulit, yang tidak disertai dengan rasa sakit. Turunnya jumlah trombosit ini, dapat menjadi pemicu pembekuan darah.
4. Waspada Hemofilia
Bercak biru atau memar atau lebam bisa hilang tanpa diobati. Namun, lebih baik Anda waspada jika bercak biru sering muncul disertai gejala seperti demam, terutama bila kondisi ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Bisa jadi itu gejala hemofilia.
Darah pada pasien hemofilia tidak dapat membeku secara normal. Proses pembekuan darah terjadi tidak secepat pada orang normal. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk proses pembekuan darah ketimbang orang normal akibat sel darah tidak bisa membeku dengan cepat. Penderita hemofilia kebanyakan mengalami perdarahan di bawah kulit seperti luka memar. Terutama jika mereka mengalami benturan, meskipun hanya benturan ringan. Bercak biru seperti memar juga bisa timbul sendiri jika pasien melakukan aktivitas berat dan menguras tenaga. Perdarahan ini berbahaya jika terjadi pada bagian otak.
Semoga bisa menambah wawasan anda semua ya, thanks for reading!!!
Keterangan: Tulisan diatas diambil dari beberapa sumber, diantaranya:
- Sumber 1- Sumber 2